Sunday 7 October 2012

Tiga kali, Pasti Bisa!!! (Part II)


Setelah sang petugas menjelaskan tata cara menjawab soal, kini giliran untuk mencoba kipad dimulai. So far kipad berjalan lancar jaya, semua tombol berfungsi dengan baik. Sang petugas pun berucap, “ Semoga semuanya bisa lulus” tuturnya kepada semua peserta. Tak lama soal no.1 pun muncul, rupanya soal no.1 menjadi awal kekhawatiran yang selama ini menjadi kekhawatiran yang menghantuiku. Bukannya karena soalnya susah tapi rupanya, hal sepele yaitu “lupa” bawa kacamata mengingat mata ku memang mengalami minus jadinya kurang jelas melihat objek yang terlihat jauh.

Sekedar info yang penting dan perlu diingat, bahwa soal yang diujikan boleh dibilang hanya itu-itu saja. Jika mau, anda bisa beli bukunya yang khusus membahas ujian praktek mengemudi dalam buku itu disajikan beragam soal seperti buku Menghadapai UAN atau SMPTN mulai dari SIM C sampai SIM B2 dan saya jamin soal-soal ada disitu sama persis yang diujikan oleh Petugas meskipun ada sedikit sekali perubahan.

Bagi anda yang berbudget pas-pasan buat bikin SIM ada baiknya anda tanya saja sama mbah Google. Mbah yang satu ini emang sudah terkenal sejagad mengetahui tek-tek bengek hal apapun, anda tinggal mengetik key word “download Soal Tes SIM”, anda akan langsung disuguhi blog-blog yang menyediakan ebook hasil scanan buku ujian teori SIM secara gratisan, meskipun secara kualitas memang kurang begitu jelas tapi masih bisa terbaca.

Setelah menerima kegagalan pada tes pertama, setelah dua minggu kemudian akhirnya waktunya untuk balas dendam dan benar, berkat Allah SWT dan kacamata yang telah ku bawa, Dul dinyatakan lulus Tes Teori SIM C dengan nilai pas-pas an yaitu 64. Tak lama kemudian, sang petugaspun menyuruh untuk menunggu di arena. Bukan arena balapan rupanya, tapi arena tes praktek yang berupa tujuh pin yang berbaris dan dua lingkaran mirip angka delapan.

Sebelum melakukan tes Sang petugas dalam tes kali ini hanya berikan 3 kali kesempatan, jika tidak ada satupun yang berhasil maka, mengulang jadi hadiahnya. Tak lama sesudah petugas berikan informasi terkait tes praktek ini, dengan tekad yang kuat untuk memenangkan SIM C akhirnya  giliranku dipanggil untuk ikuti tes praktek. Pada kesempatan pertama, rasa berdosa pun tersirat dalam hati karena telah menabrak dan menumbangkan pin urutan ketiga. Rasa sesalpun terlintas dan tak akan mengulangi kesalahan pertama.
Tiba saatnya mengulangi kesempatan kedua, usaha memotivasi diri pun terucap dalam hati “ masa kalah sama pin sich” ucapan si hati. Motivasi si hati nyatanya sia-sia saja, Dul mengalami kegagalan kembali karena laju motor yang nyosor menjauh dari pin selanjutnya.

Pada kesempatan ketiga, rasanya tak banyak ekpektasi berlebih terbersit dalam hati. Benar saja pada kesempatan terakhir mengalami kegagalan kembali dengan rasa berdosa merobohkan lagi-lagi pin ke-4. Sebagai hadiahnya pak Petugas memberiku catatan kecil pada selembar kertas hasil pemeriksaan kesehatan dan map, disitu tertera tanggal ulangan praktek 18 Agustus 2012 yang juga tanggal sacral bagi bangsa dan umat Islam di Indonesia. Atas dasar itu pak petugas menyarankan kembali setelah 2 minggu lebaran, mengingat banyak personel lantas yang terjun ke jalan. Memang sedikit lama ku menanti panggilan tes sang petugas, namun dibalik itu Dul bisa optimalkan waktu tuk berlatih teknik tes yang benar.

Mengingat Dul tidak diberikan arahan mengenai teknik tes prakek yang benar dari petugas penguji, akhirnya internet pun jadi jawaban dan Youtube menjadi media sosial rujukan kelas pertama untuk mengamati teknik melewati pin-pin yang terbujur kaku secara zig-zag. Dari hasil pencarian akhirnya ku tonton video polisi lantas Cimahi yang memeragakan tes lewati pin secara Zig-zag tanpa menyentuh satu pin pun. Setelah diamati dengan seksama diperoleh gambaran yang gamblang ” teknik jitu” melewati pin-pin yang terbujur kaku secara zig-zag. Untuk lebih jelasnya Dul akan jelaskan hasil pengamatan yang boleh jadi merupakan “Teknik Jitu Lewati Pin Secara Zig-Zag”, tapi tidak kali ini yaa…So sabar dulu donk!

No comments: